About the Journal

Tangkoleh Putai, adalah bahasa suku Wemale di Pulau Seram. Tangkoleh adalah suatu lembaga pendidikan adat yang diikuti oleh laki  laki wemale yang disebut pa Manawa, (laki laki perkasa). Pendidikan ini dapat diikuti setelah seseorang telah melewati ritus inisiasi, (Hawani). Pendidikan tangkoleh biasa diselenggarakan di hutan dalam waktu yang  tidak   ditentukan.   Peserta pendidikannya diajarkan berbagai hal, mulai dari keterampilan kerja sampai pada  aspek-aspek  moral-etis,  atau penurun alihan nilai-nilai adat. Sedangkan  putai  menunjuk  pada  tempat  berlangsungnya  pendidikan tadi. Kata ini tidak sebatas menunjuk pada suatu lokasi geografis, tetapi tempat yang sudah ditetapkan secara khusus. Oleh sebab itu lingkungan ini  dipandang sakral dalam adat setempat.  Penetapan  nama TANGKOLEH  PUTAI sebagai nama "Jurnal Ilmiah Tangkoleh Putai" IAKN Ambon didasarkan pada pertimbangan  kultural  dan  ilmiah.  Pertimbangan kutural artinya, pendidikan dimanapun mesti bertumpu pada basis-basis kebudayaan  masyarakat setempat. la pun harus mampu  menjadi  suatu  lembaga  pengembangan   kebudayaan,   dan bahkan pasang surut perubahannya  juga  sinergis  dengan  pasang  surut perubahan kebudayaan. Di samping  itu, keberadaan lembaga IAKN di Ambon  harus  mampu  secara signifikan membawa perubahan dan perkembangan  dalam budaya  pendidikan di Maluku. Suatu budaya pendidikan yang membentuk manusia yang berbudi pekerti luhur. Alasan ilmiahnya ialah karena lembaga IAKN Ambon berpacu mengembangkan  pendidikan  yang menuju  pada  pembentukan suatu teologi integralistik, mencakup seluruh aspek kehidupan dan kependidikan itu sendiri.